BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 03 Januari 2010

Volume 5: Psikologi, Bioteknologi, Optoelektronika, Paleontologi, dan Kedokteran

Daftar Isi

1. Pengaruh Pesan Tersembunyi

2. Simbol Harus Dipelajari

3. Hormon Kepercayaan dalam Bisnis?

4. Sinar Laser dari Silikon

5. Evolusi Hewan 50 Juta Tahun Lebih Awal

6. Aneurisme, sang Pembunuh secara Diam-Diam

PSIKOLOGI

Pengaruh Pesan Tersembunyi

Pesan-pesan tersembunyi bisa membuat pengunjung restoran atau bar minum lebih sering dari biasanya. Para ahli psikologi dari Universitas Kalifornia di San Diego mengetahui perilaku ini melalui percobaan yang tidak diketahui para pengunjung yang tengah diamati. Mereka mendudukkan 39 sukarelawan di depan komputer-komputer yang menunjukkan wajah-wajah manusia dengan ekpresi yang netral. Tanpa diketahui para sukarelawan itu, komputer itu memancarkan pada ambang kesadaran mereka wajah-wajah yang tersenyum atau marah selama 1/25 detik dari setiap detik tampilan wajah-wajah netral. Sukarelawan yang mengatakan mereka haus sebelum percobaan itu dilakukan diberikan cangkir-cangkir berisi air jeruk untuk diminum. Begitu wajah-wajah bahagia muncul di komputer, mereka minum lebih dari dua cangkir; ini tidak mereka lakukan kalau wajah yang muncul mengerut. Suatu variasi eksperimen ini menunjukkan peserta yang sangat haus yang terekspos ke senyuman yang tersembunyi mau membayar tiga kali lipat harga wajar minuman yang dipesannya, tapi tidak membayar sebanyak itu kalau wajah itu meringis. Tidak satu pun sukarelawan itu melaporkan bahwa ia melihat wajah-wajah tersembunyi itu. Haus sebelumnya sangat menentukan berhasilnya percobaan ini; mereka yang tidak haus tampaknya tidak terpengaruh. Percobaan ini dilaporkan para ahli psikologi tadi pada pertemuan Perhimpunan Psikologi Amerika di Los Angeles 28 Mei 2005.

Charles Q. Choi “About Face” dalam Scientific American August 2005 halaman 16

Simbol Harus Dipelajari

Tidak gampang bagi anak-anak kecil belajar berpikir secara simbolis. Ketika mulai belajar tentang benda – seperti sepatu – dan representasinya – seperti potret sepatu itu, mereka sering sulit membedakan benda sesungguhnya dengan representasinya.

Bepikir simbolis adalah suatu ciri penting yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Tapi tindakan ini tidak bisa dilakukan anak-anak kecil; mereka butuh beberapa tahun untuk memelajarinya.

Selama masa belajar ini, mereka membuat banyak kesalahan yang mengejutkan. Misalnya, mereka mengacaukan benda-benda yang difoto dengan benda-benda sesungguhnya. Mereka juga memperlakukan mainan kecil seakan-akan itu jauh lebih besar dari ukuran sesungguhnya.

Secara mendasar, memahami makna sebuah simbol membutuhkan dua macam representasi: obyek yang nyata dan simbolnya. Anak-anak baru mulai berpikir simbolis hanya kalau mereka sudah bisa membedakan benda dengan representasinya.

(Judy S. DeLoache dan Randy Harris, “Mindful of Symbols” dalam Scientific American August 2005 halaman 61-65)

BIOTEKNOLOGI

Hormon Kepercayaan dalam Bisnis?

Tidak dinyana sebelumnya bahwa ada hubungan antara suatu hormon dengan kerelaan orang mempercayakan uang tunainya pada orang asing. Tapi menurut hasil penelitian seorang ahli ekonomi, Ernst Fehr, dan koleganya dari Universitas Zurich di Swis, hubungan itu ada. Itulah oksitokin, suatu hormon yang dihubungkan dengan laktasi dan ikatan sosial; hormon ini tampaknya mengakibatkan orang lebih cenderung mempercayakan uang tunainya pada orang asing. Mereka memakai suatu permainan sebagai eksperimennya. Di dalam permainan ini, 58 sukarelawan bisa menginvestasi uangnya dengan komisaris yang tidak dikenal para peserta. Fehr dan koleganya memberi efek mirip obat bius pada separuh sukarelawan itu dengan memakai bau oksitokin dan selebihnya dengan sebuah semprotan hidung plasebo yang lemah. Sesudah mencium bau hormon itu, mereka menunjukkan kecenderungan dua kali lebih besar dari biasanya untuk menanamkan seluruh dananya, rata-rata 20 persen lebih besar dari peserta yang diberi semprotan plasebo. Tapi efek ini tidak tampak begitu komisaris diganti dengan komputer. Ini menunjukkan bahwa oksitokin mendorong hubungan sosial; jadi, ia tidak sekadar mengakibatkan orang mencoba mengambil risiko. Hasil eksperimen Ernst Fehr dan koleganya yang diterbitkan 2 Juni 2005 dalam majalah Nature menunjukkan bahwa bau hormon oksitokin bisa menolong menghilangkan fobi sosial lebih daripada membantu dalam pendanaan bersama.

Charles Q. Choi, “Hormones Scent of Trust” dalam Scientific American August 2005 halaman 16

OPTOELEKTRONIKA

Sinar Laser dari Silikon

Sesudah lama mencari suatu semi-konduktor yang murah untuk memancarkan sinar laser terus-menerus, para ahli dari Amerika Serikat memilih silikon. Laser silikon bisa mengarah pada sistem berdasarkan cahaya yang tersedia yang menghasilkan bukan elektron melainkan foton untuk mengirimkan secara bolak-balik jumlah data yang sangat besar secara cepat, yaitu, pada tingkat multigigabit per detik. Dua kelompok riset – masing-masing dari Universitas Kalifornia di Los Angeles dan Perusahaan Intel – baru-baru ini melaporkan keberhasilannya dalam membuat silikon memancarkan cahaya laser non-stop.

Sebelum penemuan ini, kita sudah memakai laser dioda. Ini jenis laser yang dipakai, misalnya, dalam alat pemutar DVD (DVD player) dan peralatan telekomunikasi.

Kelompok Universitas Kalifornia (UCLA) yang ikut memakai silikon untuk memancarkan cahaya laser memulai risetnya di musim gugur 2004 dengan memusatkan perhatiannya pada efek Raman. Efek ini adalah suatu proses yang di dalamnya panjang-gelombang cahaya menjadi panjang sesudah ia memencarkan getaran atomik. Para periset Kalifornia lalu mencocokkan cahaya yang berpencar dengan energi pompa dari laser lain menurut suatu cara tertentu. Cara itu menghasilkan umpan-balik yang konstruktif yang menimbulkan suatu amplifikasi bersih dari cahaya.

Intel melaporkan suksesnya dalam menciptakan sebuah laser Raman beberapa bulan sesudah eksperimen kelompok Kalifornia. Para ilmuwan Intel yang membuat cip memasukkan cahaya dari sebuah laser terpisah ke dalam sebuah pandu-gelombang (atau pipa cahaya) dan menghasilkan cahaya laser Raman.

Meskipun teknologi laser dari silikon sudah ditemukan, laser Raman silikon bukan pengganti laser dioda. Laser Raman membutuhkan pemompaan dengan laser sementara laser dioda dipompa dengan listrik.

Bagaimana prospek penerapan laser dari silikon dalam kehidupan sehari-hari? Ada beberapa manfaat praktisnya. Pertama, suatu sinar laser yang dipancarkan terus-menerus bisa memangkas biaya dan mengatasi keterbatasan ukuran laser yang bisa dipakai dalam prosedur pembedahan. Kedua, teknologi laser baru ini bisa mendeteksi sejumlah sangat kecil zat kimiawi dalam lingkungan hidup. Ketiga, ia bisa memacetkan rudal pencari panas atau memampukan komunikasi optikal yang punya bandwidth tinggi (kapasitas tinggi). Keempat, teknologi laser baru ini diharapkan akan menghasilkan komputer yang sepenuhnya optikal. Komputer macam ini punya sistem digital yang supercepat karena bukan elektron melainkan fotonlah yang menjadi 0 dan 1.

Steven Ashley, “Making Light of Silicon” dalam Scientific American August 2005 halaman 11

PALEONTOLOGI

Evolusi Hewan 50 Juta Tahun Lebih Awal

Suatu penemuan paleontologis baru di Propinsi Guizhou, RRC, memperpanjang usia evolusi hewan kompleks sejauh sekurang-kurangnya 50 juta tahun. Ditemukan fosil-fosil sangat kecil di Cina yang menyingkapkan data ini.

Hewan berbentuk fosil sangat kecil dari zaman purba ini punya tubuh bilateral, dua sisi, dan karena itu disebut bilaterian. Bilaterian ini punya simetri, punya keseimbangan mirip bayangan dalam cermin dari batang tubuh dan organnya.

Perkembangan simetri bilateral menandakan suatu tahap penting dalam evolusi awal dari hewan-hewan. Hewan-hewan bersel banyak pertama sebelumnya bersifat asimetrik dan hidup di air. Mereka mencakup bunga karang yang menyaring partikel makanan dari arus yang mereka ciptakan.

Analisis genetik menunjukkan bahwa bilaterian yang simetrik muncul antara 573 juta dan 656 tahun yang lalu. Perkiraan usia ini kontroversial di antaranya karena fosil-fosil bilaterial paling awal yang diketahui berusia hanya 555 juta tahun.

David J. Bottjer, seorang ahli paleontologi tamatan Universitas Indiana dan dosen ilmu biologi pada Universitas Kalifornia bagian Selatan, dan koleganya sudah menemukan bukti pendukung adanya evolusi lebih awal dari bilaterian simetrik. Bukti itu berasal dari fosil-fosil hewan mikroskopik yang diperoleh dari endapan-endapan batu berwarna hitam dari Guizhou, Cina. Fosil-fosil itu berusia antara 580 juta dan 600 juta tahun.

Penemuan paleontologis ini punya dua makna. Pertama, fosil-fosil mikroskopik itu mendukung suatu masa awal dari perkembangan kehidupan hewan yang rumit. Kedua, ia menunjukkan bahwa kerumitan internal berkembang sebelum munculnya hewan-hewan berukuran besar.

David J. Bottjer, “The Early Evolution of Animals” dalam Scientific American August 2005 halaman 30-35

KEDOKTERAN

Aneurisme, sang Pembunuh secara Diam-Diam

Mengalami rasa sakit yang hebat di dada? Mengalami perasaan seakan-akan dada disobek mata pisau dengan penderitaan lebih parah dari melahirkan anak atau batu ginjal? Berhati-hatilah karena anda mungkin mengalami aneurisme aortik – suatu pembengkakan pada pembuluh-nadi besar yang mengantar darah dari jantung.

Aneurisme yang menyerang batang nadi adalah yang paling mengancam keselamatan hidup penderitanya. Setiap tahun, lebih dari 15.000 orang meninggal di Amerika Serikat karena aneurisme di dada atau perut pecah atau terpotong. Jumlah ini lebih banyak dari orang yang meninggal karena AIDS di AS. Albert Einstein, bintang bola voli Olimpik Flo Hyman, dan aktor Lucille Ball termasuk beberapa tokoh tenar AS yang dibunuh aneurisme aortik thorakik.

Aneurime aortik susah dideteksi dan membahayakan karena ia membunuh secara diam-diam. Pembuluh darah ini bisa melembung tanpa menimbulkan rasa sakit. Sesungguhnya, banyak orang menemukan aneurismenya ketika mereka memeriksakan kesehatannya untuk maksud lain, seperti pemeriksaan bunyiultra untuk mengetahui “desiran” jantung. Rasa sakit sering timbul hanya ketika suatu aneurisme retak atau terpotong. Rasa sakitnya lebih buruk dari rasa sakit karena ginjal batu atau melahirkan anak.

Peluang untuk bertahan hidup sesudah serangan tadi cenderung kecil. Keretakan biasanya mematikan secara cepat.

Pembedahan bisa mencegah keretakan atau potongan aneurisme, tapi operasi untuk menggantikan aorta sangat gawat. Operasi ini, misalnya, melibatkan penghentian detak jantung dan pelangsiran darah melalui sebuah mesin penopang paru-paru dan jantung. Operasi untuk menggantikan pembuluh nadi yang rusak dengan bagian-bagian buatan berisi risiko. Meskipun banyak orang bisa tampak sehat sesudah pembedahan, operasi membawa risiko stroke, kelumpuhan dan kematian. Olahragawan pengangkat beban yang menderita aneurisme khususnya menghadapi bahya kematian mendadak ketika melakukan latihan. Mereka dianjurkan untuk berhati-hati.

Aneurisme bukan saja menghantam pembuluh nadi dari jantung. Anuerisme pun menyerang pembuluh nadi usus dan otak.

Apa penyebab aneurisme? Kebanyakan aneurisme thorakik punya suatu komponen genetik yang kuat. Sejarah keluarga penderita aneurisme diketahui menunjukkan bahwa seorang anggota keluarga penderita penyakit jantung ini bisa punya seorang saudara atau kerabat – seperti paman, bibi, kakek atau nenek – yang juga menderita aneurisme.

Secara khusus, siapakah yang perlu menghiraukan aneurisme aortik? Dalam hal-hal tertentu, penyakit jantung ini seperti bom waktu di dalam dada. Ia berada dalam kondisi “diam” sampai suatu hari ia pecah atau terbelah. Tapi kondisi-kondisi tertentu sering memberi isyarat yang bisa mencurigakan tentang aneurisme aortik:

  • Suatu sejarah keluarga penderita aneurisme.
  • Punya anggota keluarga yang ambruk dan mati mendadak atau tanpa diduga.
  • Sindrom Marfan atau ciri-ciri utamanya. Ini mencakup tungkai dan lengan yang panjang, kerangka tubuh yang tinggi dan kurus, dan sendi-sendi yang longgar (seperti kemampuan menyilangkan ibu jari melewati telapak tangan bagian dalam sementara mempertahankan telapak tangan dalam keadaan datar, tidak dilekukkan)

John A. Elefteriades, “Beating a Sudden Killer” dalam Scientific American August 2005 halaman 52-59

0 komentar: